Sesak udara pengap di ruang ini..dengan sedikit terengah ku memasuki ruangan di perpustakaan umum,ku ambil posisi yang nyaman.ku pertajam pendengaranku, hanya terdengar ketikan tuts keyboard yang beradu di masing-masing komputer serta suara deru mesin komputer yang tak henti bersuara..,ku perhatikan disekelilingku terdapat lantai yang terpasang karpet merah marun, dan beberapa orang yang tengah asik menatap layar monitor masing-masing, begitu pula diriku, tak ada kata, tak ada pembicaraan..hordeng putih di sekeliling ruangan ini pun membisu, ruangan yang sebagian dindingnya berkaca,seolah-olah memperhatikan kesibukan orang-orang disini.sesekali terdengar "klik" bunyi mouse komputer yang tengah asyik memfokuskan pada objek yang di amatinya. Aku yang tengah duduk dan jemariku yang tak lepas mengetikkan kata-kata, mulai merangkaikan kata demi kata untuk ku jadikan sebuah kalimat.Seorang pria berkemeja biru rapi memasuki ruangan ini dengan sebuah laptopnya, menghampiri bapak penjaga ruangan ini. sembari bertanya kepada bapak penjaga, pria tersebut rupanya meminta bantuan untuk menyeting laptopnya. suasana diam kembali..hanya terdengar bising deru mesin dan tuts keyboard yang beradu. di samping ruangan ini, tepatnya di sampingku yang tengah duduk di sudut ruangan dekat jendela, berbatasan dengan sebuah jalan. ku pertajam pendengaranku, terdengar deru kendaraan bermotor yang melintas. Beberapa kali ku mendengar suara riuh penonton dan pembawa acara yang kebetulan saat ini tengah di selenggarakan sebuah acara pertunjukan seni daerah.. meski jarak ruangan ini dengan acara tersebut tidak terlalu dekat, alunan gendang yang terdengar dari sound system yang mungkin berukuran jumbo, membuatku mendengarnya begitu jelas..alunan gendang itu mengingatkanku pada sebuah lagu daerah yang berasal dari Jawa Barat, ya..aku hapal betul lirik dan musik lagu ini,lagu ini adalah lagu "Manuk Dadali", alunan lagu pun berubah ..diam sesaat ku dengar baik-baik, lagu berubah menjadi lagu "Yamko Rambe Yamko"iringan gendang yang indah dengan suara angklung di padu begitu indah..
Ah..inginku melihat acara itu sesaat, namun langkah kakiku enggan untuk menjangkau ke tempat itu, dan jemariku masih terus beradu dengan tuts keyboard di depanku.Sembari memainkan huruf-huruf pada tuts, aku kerap mendengarkan lagu yang mengalun. Alunan lagu itu berubah menjadi lagu "gambang Suling" begitulah seterusnya..
wah..begitu beragamnya kebudayaan negara kita, itu baru dari lagu daerah, belum lagi tarian, alat musik, pakaian, bahasa dan sebagainya. Banggaku menjadi warga negara Indonesia..kita sebagai generasi penerus harus melestarikan kebudayaan negara kita.
semangat dan berjayalah!!!
Comments
Post a Comment