Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2009

Belajar dari Eyang dan Nenek

Alhamdulillah...saat dikumandangkannya takbir, angkasa malam ini penuh gema kemenangan Idul Fitri.. 1 syawal 1430 H, ya...tanggal 20-09-2009, bertepatan pada hari minggu,aku beserta keluarga besar ibuku berbondong-bondong melaksanakan shalat Ied. senang penuh syukur kehadirat Illahi Robbi, pada hari ini aku masih dapat bertatap muka dengan seluruh sanak familiku di kampung kelahiranku, Ciamis. Ciamis, kota manis ini setiap tahun sering kukunjungi saat libur lebaran, waktu satu minggu cukup untuk melepas rindu dengan keluarga disini.. aku bersyukur Eyang dan nenekku masih diberi kesehatan, senyum yang terpancar dari raut wajah yang tak lagi muda membuat ku teringat bahwa masa muda akan berganti ke masa tua, ya... aku masih sering melalaikan waktu untuk hal-hal yang tak penting, padahal masa muda inilah masa yang produktif untuk melakukan segudang aktivitas yang bermanfaat sebelum usia senja datang. Senang rasanya, meski di usia yang telah senja, eyangku masih saja terlihat sehat, tubuhn

Pengalamanku di Posko Bencana Gempa,Daerah Penghasil Susu KPBS

Rabu, 16 September 2009, kebetulan saat itu jadwal kuliah kosong full dari pagi sampai sore..rencana sih mau istirahat aja di rumah. Tapi, akhirnya rencana pagi itu berubah, kuputuskan untuk menerima ajakan kakakku yang saat itu hendak berangkat ke Posko Bencana Gempa. Setelah bersiap-siap, pagi itu aku segera ikut kakakku ke Salman,ITB untuk berkumpul dengan rombongan relawan yang hendak berangkat ke sana. Setelah menunggu beberapa menit, tepatnya pukul sembilan pagi aku beserta rombongan teman-teman kakakku segera menuju ke Posko di Pangalengan. Perjalanan sekitar dua jam, sesampainya di sana, terlihat pemandangan yang sebelumnya belum pernah kulihat secara langsung . Di sepanjang jalan, bangunan-bangunan runtuh,ada beberapa yang tak berbentuk lagi alias rata dengan tanah.. Astaghfirullah... Miris rasanya..memang pemandangan ini bukanlah hal yang diinginkan para korban bencana, namun ketidakberdayaan sebagai manusia biasa,tak dapat menolak bencana yang datang tiba-tiba.. Banguna

BioLa sang musisi Jalanan

  R abu sore itu, tubuh rasanya letih dan dahaga pun terasa kering.. ya, memang dalam suasana berpuasa, kesabaran,rasa lapar dan haus memang sedang diuji. sore itu, dengan sisa tenaga yang masih ada, langkah kakiku mulai berjalan keluar dari gerbang kampus. Beberapa menit kemudian,angkot putih trayek Riung- Dago itu menghampiriku. Dengan segera ku langkahkan kaki masuk ke dalam angkot... sedikit rasa lelah berkurang saat menaiki angkot tersebut. dalam angkot itu terdapat para penumpang seperti halnya aku, telihat sekilas wajah-wajah yang Lima "L"(lemah,letih,lesu,lelah,lapar,lemas) sembari menunggu buka puasa. aku pun duduk dan memperhatikan sepanjang jalan yang terlewati.   Saat angkot berhenti di persimpangan jalan, tiba-tiba seorang bapak dengan biolanya masuk dan mengambil tempat duduk di tepi pintu, dengan mulai memainkan biolanya, bapak itu melantunkan sebuah lagu "first Love"..   Sempat ku tak peduli dengan permainan biolanya, namun setelah beberapa bait la