Skip to main content

Belajar dari Eyang dan Nenek

Alhamdulillah...saat dikumandangkannya takbir, angkasa malam ini penuh gema kemenangan Idul Fitri..
1 syawal 1430 H, ya...tanggal 20-09-2009, bertepatan pada hari minggu,aku beserta keluarga besar ibuku berbondong-bondong melaksanakan shalat Ied.
senang penuh syukur kehadirat Illahi Robbi, pada hari ini aku masih dapat bertatap muka dengan seluruh sanak familiku di kampung kelahiranku, Ciamis.
Ciamis, kota manis ini setiap tahun sering kukunjungi saat libur lebaran, waktu satu minggu cukup untuk melepas rindu dengan keluarga disini..
aku bersyukur Eyang dan nenekku masih diberi kesehatan, senyum yang terpancar dari raut wajah yang tak lagi muda membuat ku teringat bahwa masa muda akan berganti ke masa tua, ya... aku masih sering melalaikan waktu untuk hal-hal yang tak penting, padahal masa muda inilah masa yang produktif untuk melakukan segudang aktivitas yang bermanfaat sebelum usia senja datang. Senang rasanya, meski di usia yang telah senja, eyangku masih saja terlihat sehat, tubuhnya mulai bongkok namun hal itu bukanlah kendala bagi Eyangku untuk selalu bermuhasabah setiap malam, aku telah lama mengagumi sosok Eyang yang sangat berkharisma, sejak kecil Aku sering memperhatikan Eyang saat mengajarkan murid-muridnya mengaji, aku pernah menangis saat mengaji bersama Eyang, aku termasuk anak yang cengeng saat itu, karena murid-murid Eyang belajar kitab kuning sedangkan aku hanya baca iqro,padahal aku mau ikut mempelajari kitab itu,karena aku tetap memaksa belajar kitab itu, akhirnya aku kewalahan sendiri, Eyang dengan sabar mengajariku.. meski pada akhirnya aku sampai saat ini belum menguasainya( maksudnya ga ngerti-ngerti)..hehehe..
yup...banyak kenangan di kota ciamis ini.
setiap lebaran tiba, aku sekeluarga selalu berkeliling bersilaturrahim bersama saudara-saudaraku, sempet khawatir saat bencana gempa, ternyata di daerah nenekku tidak terjadi kerusakan akibat gempa.
Lebaran kali ini terasa berbeda, mungkin karena usia ku tak lagi anak-anak dan beranjak dewasa, dan sekelilingku pun semakin berubah.
Kangen deh..dengan masa kecilku, yang selalu mendapatkan THR tiap tahun..(Lho??? ngraep THR gitu tuh,,hehehe)tapi seiring usia bertambah dewasa aku harus menyikapinya dengan dewasa pula.
Lebaran di kota ciamis ini selalu menjadi momen-momen yang kurindukan dengan eyang dan nenek.
 Nenekku tak lagi secekatan dulu, meski eyang lebih tua tujuh tahun dibandingkan nenek, namun daya ingatan nenek ternyata lebih cepat lupa.Kata Eyang, daya ingat bisa bertahan lama kalau kita terbiasa menghafal al-Qur'an dari kecil, itu akan memperkuat daya ingatan kita sampai tua, memang hal itu terbukti secara langsung oleh eyangku. Aku sayang Nenek dan Eyang...
Saat nenekku tidur terlelap, ku perhatikan wajahnya yang penuh keriput usia senjanya, aku bersyukur sekali memiliki seorang nenek yang telah melahirkan sosok Ibu yang sangat aku cintai, Nenek yang telah membesarkan Ibuku hingga melahirkan aku di dunia ini. Nenekku adalah seorang ibu yang sukses, memiliki tujuh orang anak, termasuk ibuku, serta aktif di pengajian DEPAG, memang saat itu Eyang bekerja di sana.
nenekku pintar sekali dalam urusan dapur, aku termasuk penggemar masakan nenek, setiap kali aku lebaran disini, neneklah yang selalu paling sibuk dalam menghidangkan masakan lebaran, mulai membuat makanan kering, basah, dan santapan hidangan lebaran. Namun sekarang nenekku mesti istirahat dari aktifitasnya, dikarenakan kekuatannya tak lagi seperti dulu.
kelak aku menikah nanti..aku ingin melanjutkan pengajaran kasih sayang yang telah kudapatkan turun temurun kepada anakku nanti..(wah-wah..pikirannya udah jauh euy!!)
tapi...Itulah jasa seorang ibu yang mempertaruhkan nyawanya saat melahirkan, menyusui kita sampai berusia dua tahun dan seterusnya..
Ayo..para wanita-wanita calon ibu, berusahalah dari sekarang.kita belajar menjadi calon ibu yang baik hati, calon ibu yang bisa menjadi panutan anak-anaknya kelak...
Okeh!!!
SEMANGAT!!!

Comments

Popular posts from this blog

FES Moslempreneur 2011

Deadline: 10 April 2011 KETENTUAN: Satu tim harus terdiri dari 3 orang yang berstatus mahasiswa D1, D2, D3,D4 atau S1. Mengisi formulir pendaftaran yang dapat di download pada website FES dan diserahkan hanya berupa soft copy via e-mail bersama business proposal yang akan diajukan pada tanggal 10 Maret 2011 – 10 April 2011 yang dikirimkan kepada: Panitia FES Moslempreneur 2011, unila.roisfe@gmail.com, (Perlu diperhatikan peserta bahwa softcopy file berupa PDF dan Word 2003). Membayar biaya pendaftaran tim sebesar Rp 50.000,00 dan menyertakan bukti transfer antar rekening bank berupa ( JPG ) / Scan Gambar dalam pengiriman proposal ide bisnis-nya paling lambat tanggal 10 Maret 2011 – 10 April 2011 Ke rekening : Bank Muamalat a.n Ade Kurnia Safitri No. Rek. 351 03204 22 Bank BNI Syariah Tanjung Karang a.n Rahmad A. Pratomo No. Rek. 0172900662 Setiap Peserta wajib menyerahkan : Foto 3×4 ( 1 lembar) ( JPG ) KTM ( JPG ) Proposal ide bisnis yang diperlombakan dap

Batik...From Indonesia

  S etelah sekian banyak budaya negara kita yang "dicuri " negara lain, akhirnya, dunia Internasional telah mengakui bahwa batik adalah warisan budaya asli Indonesia. Secara resmi, Jum'at 2 oktober 2009, Unesco mengukuhkan budaya batik ini sebagai budaya Indonesia. Pengukuhan batik ini, akan di laksanakan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab pada pukul 20.00, dan bapak Presiden kita, Susilo Bambang Yudhoyono akan mendeklarasikan peresmian ini pada pukul 21.00, Dengan di resmikannya batik sebagai budaya Indonesia, hal ini bisa memacu perkembangan kebudayaan di Indonesia sekaligus memperkenalkan budaya batik ini ke mata dunia. Kita patut bangga dengan kekayaan negara kita. Negara kita sebenarnya penuh dengan keanekaragaman budaya yang unik. Namun karena kurangnya kita melestarikan budaya tersebut, dengan terpaksa budaya kita banyak yang di ambil dan diakui sebagai budaya negara lain. Sedih dong...masa sih ide kreatif yang diciptakan bangsa kita begitu aja diambil!! Dengan susa
Bismillah... Hati ibarat sebuah corong,ia bisa bersuara,,  kadang suaranya terenyuh perlahan,  kadang suaranya tegas dan kadang merasa sedih.. Ya,, itulah hati..  Semakin kau dekatkan pendengaranmu kepadanya akan kau dapati  semakin dalam kau mampu memahaminya.. Namun, kau tak akan dapat merasakannya hanya dengan telinga,  namun dengarkanlah ia dengan relungmu,,, Bukalah mata hatimu tuk melihat apa-apa yang diajarkannya.. Bukalah perasaanmu tuk merasakannya.. Berikan secercah sinar tuk menghidupkannya.. Yaitu dengan secercah sinar Iman dari Robb semesta Alam Karena Ia yang menghidupkan dan mematikan hatimu.. Hidupkanlah ia dengan senantiasa berzikir kepada Allah Biarkanlah,,Ia yang menggenggam semuanya Yang mengatur jiwa dan hatimu...