Skip to main content

Syiar Islam menghujam dan mengakar..

Malam itu merupakan malam yang berkesan untukku, Hari itu tanggal 10 juli 2010 aku yang sudah memutuskan untuk pulang ke rumah, setelah 5 bulan lamanya belum sempat berkunjung pulang ke tempat tinggalku di Tangerang. Sore itu, setelah memenuhi janji dengan salah satu pembicara pada acara yang tengah ku laksanakan, aku memutuskan untuk membeli tiket pulang menggunakan jasa travel yang berjarak tak jauh dari kampusku. Setelah cukup lama ku menghubungi ke tempat jasa travel yang ku pesan, ternyata tiket keberangkatan pukul empat sore sudah penuh, sehingga aku pun harus menunggu untuk keberangkatan pukul enam sore. Selepas shalat maghrib, aku segera menuju travel yang tengah bersiap untuk berangkat. pukul enam sore kami berangkat meninggalkan Bandung, jarak Bandung- Tangerang yang lumayan jauh dapat ditempuh selama dua setengah jam. Pukul setengah sembilan malam, aku pun tiba di Tangerang, sekejap udara dingin Bandung hilang seketika saat ku turun dari mobil. Udara Tangerang yang panas mulai menyergap ke seluruh tubuhku. malam itu jalan raya tampak padat, malam ini yang kebetulan malam minggu membuat sebagian orang-orang yang sibuk bekerja di hari senin hingga jum'at, meluangkan waktunya untuk meliburkan aktivitas kerjanya di hari sabtu dan minggu. meski udara Tangerang yang begitu panas, ku tak henti-hentinya merasakan kebahagiaan dapat pulang ke rumah. Setelah turun sari travel, ku harus menempuh perjalanan sekitar 5 km untuk sampai ke rumah. Ku putuskan untuk naik salah satu angkot putih yang berhenti tepat di depanku. Dalam perjalanan di angkot, ku sempatkan diri melempar pandangan ke sepanjang jalan yang ku lalui. Ah..alangkah rindunya berada di daerah tempat ku dibesarkan ini. Tak lama kemudian, angkot yang ku tumpangi pun berhenti di gang komplek rumahku. Ku segera turun dan membayar ongkos ke supir angkot yang sedari tadi selalu tersenyum ramah kepada setiap penumpang yang duduk dalam angkotnya. Sesaat ku akan menyebrang jalan, ku memerhatikan sekelompok pemuda yang mengenakan koko putih dengan peci yang dipakainya berada di sebrang jalan.
Sekelompok pemuda itu menoleh ke hadapanku sembari memanggil namaku. Setelah ku mengetahui ternyata yang berada di sebrang jalan itu adalah sahabat seperjuanganku dalam IKRAMAIDA masjid Raya Pondok benda.
Subhanallah, aku pun terkesima melihat mereka yang begitu rapi mengenakan koko putih.
Aku pun menyebrangi jalan itu dibantu dengan mereka.
Sesaat menyapa mereka, menanyakan ada acara apa sehingga mereka berada di sana. Dari penjelasan salah satu teman saya, ternyata di komplek masjid perumahan saya tengah diselenggarakan tabligh akbar dan dzikir bersama.
Tak sabar bertemu dengan keluarga, ku segera pamit untuk pulang ke rumah sekaligus menghadiri acara di masjid tercinta.
Malam itu, ternyata Ayah, Ibu beserta adikku tidak ada di rumah, ku langsung melangkahkan kaki ke masjid tercinta. Sesampainya di gerbang masjid yang masih dalam pembangunan tersebut, tampaklah olehku sebuah pemandangan yang menakjubkan..
Seluruh isi masjid tampak putih bersinar dipenuhi para jamaah yang berpakaian putih-putih dengan diterangi lampu masjid yang menambah kekhusyuan suasana malam itu,,,

Syiar Islam,,,Menghujam dan Mengakar...
Islam is the best way,,,
Just Islam will be give us safety...
ALLAHUAKBAR!!

Comments

Popular posts from this blog

Trust to Allah

When your love comes and say "I will here with you" And you can believe that make you won't sad and cry Stop,,, if you can't  think this is just your illusion  Let  your brain and your soul get free about that Try to make you calm and don't think your feel in the heart Just say you have a power without it You can grow until you have a pieces of your last opportunity Make yourself strength and you must believe with your capability that you can pass it  Always trust to Allah Say... Thank You Allah  Only remember Allah, your heart would be calm :)

Menunggu..

Ya Rabb seperti inikah rasanya menunggu?? Ampuni daku atas ketidaksabaran yang berkali-kali menghampiri Ampuni daku atas ketidaktahuan atas pilihan terbaik-Mu Ya Rabb, hamba seperti berada di atas kapal kayu yang harus mendayung hingga daratan Kadang, saat hati lelah dayungan tersebut berhenti, namun ku berusaha mengembalikan semangat itu kembali Rindu dengan kondisi dulu.. Saat masih selalu terjaga Saat masih selalu menjaga Ku berharap penantian ini menjadi penantian terbaik yang telah Kau hadiahkan kepadaku.. Allahumma Aamiin
Bismillah... Sempurnakan kesyukuran dengan mendekatkan diri pada-Nya Tak perlu menunggu,,,  Memohonlah dengan berdoa kepada-Nya Tak perlu mengeluh,,, Karena kebermanfaatnya tak akan menghalangi cinta Robbmu kepadamu.. Pelita cinta-Nya kan terus bercahaya kala engkau selalu mengingat akan kehadiran-Nya Biarkanlah,, langit yang berbisik menyampaikan segala harapan kepada Robbmu.. Tuk menjalin kembali setiap langkah agar ridho-Nya sampai ke dalam hidupmu..