Skip to main content

Perubahan selalu mengalir "PANTA REI"




Iseng-iseng bongkar lemari buku yang udah lama jarang dibuka, eh tiba-tiba nemuin buletin jaman SMA dulu ”HARMONIA” edisi januari 2009.
Sambil membuka lembar demi lembar buletin tersebut, aku pun sesekali tertawa geli ketika membaca isinya. Mengenang masa SMA yang penuh dengan kenangan yang lucu dan menyenangkan. Ada sebuah artikel yang membuatku tertarik dari isi buletin ini, artikel yang mampu membuat mataku tak bosan-bosan membacanya dan saat itulah pertama kali aku mengenal istilah ”Panta Rei”. Ini bukanlah nama minuman bersoda yang berwarna merah lho!! (maksudnya "Fanta")
Nah, dua kata inilah yang membiusku membaca lebih lanjut dan memahami makna di balik kata ”Panta Rei”
Hmm..mungkin sebagian orang yang tidak mengerti akan bertanya-tanya apa sih ”Panta Rei??” begitu pula aku yang saat itu benar-benar penasaran dengan makna ”Panta Rei” itu.
Pada saat buletin edisi januari 2009 ini diterbitkan, redaksi yang sedang eksis menggarap buletin ini berasal dari adik-adik kelasku yang masih duduk di kelas 1 SMA sedangkan aku yang berada di kelas 3 SMA, sejenak berpikir,”Wah...hebat banget nih..adik kelasku yang nulis artikel di buletin ini, kakak kelasnya aja kalah,belum pada tau istilah panta rei..”gumamku saat itu.
Berbagai macam tanggapan yang dilontarkan oleh teman-temanku beserta para guru yang menjawab arti panta rei di dalam buletin tersebut. Tapi ternyata jawaban mereka salah semua, ada yang menjawab panta rei itu nama lain jalur pantura, ada pula yang menjawab ”Panta Rei = Pantang Takut Raih Ilmu”?!(jawaban Ay-ay) hehe..ada juga yang nebak Panta Rei itu ketua Harmonia yang baru..(hmm..ada-ada aja ni jawaban kholid), ada juga yang nyerah dan ga bisa jawab ( jawaban dwi ni..ah dwi payah euy!!)..
Wah...benar-benar menarik bahasan edisi harmonia januari 2009 ini.setelah membaca jawaban para komentator-komentator yang aneh bin ngaco itu, ku putuskan untuk buka ke halaman selanjutnya dan akhirnya di halaman tersebut ku menemukan inti penjelasan makna panta rei tersebut.
Yap...berdasarkan buletin tersebut, dijelaskan oleh salah seorang ahli filsafat Yunani Kuno, Heraclitus (abad 6 SM) menyatakan bahwa PANTA REI itu artinya SEMUA MENGALIR. Segala sesuatu itu mesti mengalir, segala sesuatu itu BERUBAH. Tidak ada yang tetap, dan tidak ada yang abadi. Yang abadi itu adalah ”perubahan” itu sendiri. Heraclitus mengatakan bahwa kita tidak mungkin turun ke sungai yang sama, karena air yang mengalir di sungai bergerak terus. Yang lewat seketika kemudian berlalu, dan mengalirlah air yang baru,lain dari yang terdahulu. Seperti itulah kehidupan.
Namun, tak jarang orang enggan menerima kenyataan bahwa segala sesuatu itu pada waktunya akan BERUBAH. Segala sesuatu itu selalu ada dalam proses perubahan. Suatu perubahan dan perbaikan merupakan hasil dari usaha serta perjuangan yang dilakukan.
Apakah itu kehidupan politik,ekonomi, sosial-budaya, dan di bidang lainnya.
Mengenai istilah Panta Rei ini, perubahan memang selalu terjadi, tak ada seorang pun yang statis, kehidupan ini pun demikian selalu dinamis. Tak dipungkiri memang sejauh kita menjalani kehidupan, pastilah masalah silih berganti mengiringi perjalanan hidup dan kita sering mengeluh dan lelah menghadapi semua masalah itu. Sadar atau tidak, permasalahan yang kita alami perlahan membuat perubahan terhadap diri kita. Nah, itulah alasan mengapa kehidupan yang kita jalani ini mengalami perubahan.
Perubahan yang bertahap itu akan terjadi seiring lamanya kita hidup di dunia.Tahap perubahan itu pula terjadi bisa secara cepat maupun lambat, sesuai dengan kondisi kita masing-masing.
Menjalani hidup dengan perubahan merupakan fenomena yang tak asing lagi bagi kita. Meski seringkali kita tak menyadarinya, namun perubahan itu akan selalu bergerak dan terjadi pada kita.
Kehidupan di dunia seperti roda yang berputar, itu menandakan adanya perubahan. Setiap manusia pasti menginginkan kebaikan, tentu saja kebaikan itu tidak terjadi seketika, perlu proses yang bertahap, dalam proses itulah perubahan memainkan perannya. Setiap kebaikan yang kita inginkan akan mempengaruhi bagaimana proses perubahan yang kita lakukan untuk kebaikan tersebut. Tentang perubahan itu sendiri saya ingin mengaitkannya dengan kondisi yang tengah terjadi di kampus saya, khusunya di fakultas tempat saya berkuliah. Bulan April-Mei merupakan bulan spesial di kampus saya, meski bukan hari libur nasional, namun di saat-saat inilah saya begitu merasakan sesuatu yang baru saya rasakan saat masuk dunia perkuliahan.Di BUlan ini tengah ramai-ramainya terjadi pemilihan umum baik di tingkat fakultas maupun himpunan. Jadwal rutin yang terjadi setiap setahun sekali ini, membuat para mahasiswa khususnya di fakultas saya turut merasakan bagaimana perubahan itu terjadi secara nyata. Setelah setahun sudah, para pemimpin yang mengemban amanat dari masing-masing organisasi dihadapkan dengan segala proker-prokernya demi kemajuan fakultas dan himpunan, mereka harus mengakhiri masa kepemimpinannya di organisasi yang mereka pimpin. Hasil dari kerja keras mereka terwujud selama kurang lebih satu tahun dan diakhir kepengurusannya mereka melampirkan sebuah Laporan Pertanggung Jawaban ( LPJ) yang menjadi catatan hasil kepengurusan. Nah, setelah mengalami masa kepemimpinan itulah, pergantian pemimpin pun terjadi. Di akhir masa kepengurusan organisasi, mulailah Pemilihan umum dilaksanakan. Berbagai karakter kandidat yang profesional saling mengajukan dan membuat visi dan misi guna melakukan perubahan dalam sistem organisasi yang siap mereka pimpin. Kampanye-kampanye yang begitu ramai memeriahkan suasana kampus. Berbagai flier, baliho, spanduk, dan ornamen-ornamen kampanye memenuhi berbagai sudut kampus, tak hanya itu, media elektronik pun menjadi sasaran publikasi mereka demi terpilihnya mereka di dalam organisasi yang siap mereka pimpin. Hasrat keinginan untuk memimpin itulah yang mereka perjuangkan dengan adanya landasan untuk melakukan perubahan, melihat adanya masalah yang perlu diperbaiki dan ketidaksesuaian mereka dari kepengurusan sebelumnya. Fenomena yang terjadi merupakan sebuah gambaran kecil dari sebuah bentuk pemerintahan di negqara kita. Sebagaimana kita ketahui tujuan sebenarnya dari kegiatan tersebut adalah demi adanya perubahan ke arah lebih baik. Dari tahun ke tahun selalu ada pergantian, selalu ada perubahan. Itu terjadi karena setiap tahun bahkan setiap saat kita ingin berubah. Hal itu merupakan bukti dari sifat manusia yang selalu tidak puas, serta perubahan itu dilakukan guna meningkatkan utility (kepuasan) manusia itu sendiri. Ternyata ada perubahan yang memang mengalir dalam kehidupan kita tanpa kita sadari dan juga ada perubahan yang secara jelas kita sadari,yang muncul dari pemikiran-pemikiran dalam diri kita untuk kehidupan yang lebih baik. Meski terkadang pada kenyataannya perubahan yang kita inginkan tidak sepenuhnya terealisasikan dengan baik. Ingat, perubahan itu tergantung dari bagaimana proses kita dalam melakukan perubahan ke arah lebih baik dan berusaha keras mewujudkannya,bukan sebaliknya.

Comments

Popular posts from this blog

Menunggu..

Ya Rabb seperti inikah rasanya menunggu?? Ampuni daku atas ketidaksabaran yang berkali-kali menghampiri Ampuni daku atas ketidaktahuan atas pilihan terbaik-Mu Ya Rabb, hamba seperti berada di atas kapal kayu yang harus mendayung hingga daratan Kadang, saat hati lelah dayungan tersebut berhenti, namun ku berusaha mengembalikan semangat itu kembali Rindu dengan kondisi dulu.. Saat masih selalu terjaga Saat masih selalu menjaga Ku berharap penantian ini menjadi penantian terbaik yang telah Kau hadiahkan kepadaku.. Allahumma Aamiin

Greetings again to 2017

Bismillahirramanirrahim.. Lama sekali rasanya sudah tidak pernah berkunjung ke blogger ku. Alhamdulillah, sampai detik ini Allah swt masih memberikanku nafas untuk hidup di Bumi, semoga ruh dan jiwa ini selalu tertambat dalam Cinta-Nya dan keistiqomahan pada-Nya. Perjalanan hidupku sampai usia 26 Tahun ini penuh dengan bayak hal, rasa-rasanya ingin ku tuliskan seluruhnya di blog ini. Sekarang saya tengah duduk menghadap komputer di lokasi kerja yang berbeda seperti sebelumnya. Ya, Alhamdulillah sejak 15 Februari 2016 saya tergabung menjadi salah satu keluarga besar Deputi 2  Bidang Pangan dan Pertanian Kementerian Kordinator Perekonomian RI. Suatu skenario hidup yang tidak terbayang sebelumnya, Ya hanya allah swt Sang Pemilik alam semesta ini yang mengetahui segala rahasia tiap jiwa yang bernyawa. To be continue.. InsyaAllah

Nanti Baku Dapa Ulang, Manado!

    Alhamdulillah, hampir setahun lebih  saya bekerja di Kemenko Perekonomian, banyak sekali pengalaman yang Allah swt berikan untukku. Mungkin inilah yang disebut keberkahan dari doa-doa yang selalu dipanjatkan Ibu kepada anak-anaknya. Minggu lalu tepat tanggal 4 November 2016, saat itu bersamaan dengan adanya aksi di Istiqlal, aku bersama mbak fitri ditugaskan atasan untuk menghadiri salah satu acara terkait sosialisasi paket kebijakan ekonomi di Manado. Berangkatlah kami hari minggu tanggal 6 November 2016. Next trip kali ini kami hanya berdua tanpa ditemani senior baik kasubbid dan kabid. Tepat pukul 6 pagi aku sudah siap di pangkalan Damri menuju Bandara. Hari itu aku dan mbak fitri bersepakat untuk mengambil penerbangan pukul 11 siang awalnya kami mengambil penerbangan jam setengah enam pagi, tetapi karena khawatir ketinggalan pesawat, akhirnya kami memutuskan untuk mengambil penerbangan agak lebih siang. Hanya sekitar 40 menit aku sampai ke Bandara Internasional ...